Be an Excellent with Morality! :): Oktober 2012

Social Icons

Dewasa ini, yang namanya belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) emang lagi trend. Banyak diantara mahasiswa yang menerapkannya, apalagi disaat musim UTS seperti sekarang ini. Hmm, paling tidak SKS masih lebih baik baginya dari pada tidak belajar sama sekali walaupun cuman ngintip slide ppt ataupun handout. Di zaman yang serba modern ini yang namanya handout uda gak trend lagi, yang ada adalah belajar di depan laptopsambil diiringi musik, dan sekali-kali bales komen di facebook atau posting di timeline. hahaha Kalo aku sih, lebih suka pegang handout terus pasang headseat, rebahan di kasur sambil dengerin lagu galau, daaaaaan alhasil ketiduran, besoknya kelagapan ngehafalin lembaran slide yang bejibun -_-  parah!

Eit, tapi tunggu dulu...
jangan dikira aku ga bisa ngerjakan soal ujian loh yaa..
Justru SKS yang aku terapin membuahkan hasil, yaa lumayan lah bisa ngejawab soal-soal yang diujikan walaupun beberapa kata (soal essay), atau cukup lah 'bonda-bandi' memilih abjad yang paling aku suka :D
Ohh, don't try it at home ya nak..

Siangnya, sepulang dari berperang dengan soal UTS aku gak langsung pulang. Kalaupun pulang aku harus merebahkan tubuh dulu biar energiku terkumpul lagi, dan siap untuk SKS lagi. wakakakakakk..

Tapi, yang jadi masalah adalah..
Bagaimanapun, SKS itu bukan cara yang paling ampuh buat menangin soal UTS!
Aku tau itu, tapi ini TUNTUTAN!
Biarpun kurang maksimal tapi ini sebuah usaha yang harus aku lakukan. Mahasiswa mana yang menginginkan nilai ujiannya jatuh hanya karena gak belajar semalam? bahkan masih banyak mereka yang kebingungan karena belum punya materi.
So, gak ada kata terlambat cuy..
SKS ataupun enggak, yang penting tunjukkan usahamu kawan, jangan biarkan nilai E mewarnai hasil belajarmu. KEEP SPIRIT GUYS, SEMANGKAAAAA :D

GO GO UTS! Good Luck..

Jika hobi yang menjadikanmu sering bereksistensi di muka umum membuatmu merasa bangga, kenapa tidak?

Bukan karena tuntutan profesi, tapi sekali lagi hanya karena hobi dan kebiasaan yang menjadikannya suatu kegiatan yang harus dilakukan dan tanpanya akan mengurangi keefektifan yang ada dalam keseharian.

Seperti yang aku alami, aku punya kegiatan rutin yang harus aku jalani dan tidak semudah melayangkannya di udara kemudian aku tinggalkan dengan urusan lain. Aku punya otoritas, tapi selayaknya petinggi negara akupun punya kewajiban melaksanakan tugasku sebagai pembimbing belajar bagi muridku.

Setiap malam, bahkan hingga larut malam-pun mereka masih setia menunggu kedatanganku walau letih. Jika aku harus terpaksa meninggalkan waktuku dengannya, tentu saja aku merasa sedih. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan mereka terpuruk oleh soal-soal yang diberikan gurunya di sekolah, sedangkan aku sebagai pembimbing mereka masih harus bergelut dengan segala urusan yang menghambat pertemuanku. Tapi aku sadar, mereka pasti memahami dan mau memaafkan keabsenanku,

Ruwetnya perkuliahan dan berorganisasi juga seringkali membatasiku untuk bertukar pikir dengan mereka. Seringkali aku putuskan untuk memaju-mundurkan waktu belajar hanya untuk memenuhi urusanku, urusan pribadiku..

Sebagai seorang yang profesional, tentu semua itu ukan menjadi suatu masalah yang rumit. Justru bernagkat dari sanalah kita bisa mengetahui bagaimana dan mengapa manajemen waktu itu sangat diperlukan. Bahkan penghasilan yang aku terima di setiap bulannya pun tak mampu menggantikan senyumku karena kebahagiaan mereka yang telah berhasil memahami materi atau ketika mendapat nilai yang bagus saat ulangan. Benar-benar istimewa..

Kalau seluruh eksistensimu itu mampu membuatmu semakin berpikir kedepan, why not? Lanjutkan!


#galeri foto: AKU dan MURIDku..
 





 


"Kemana kuharus melangkah, jejakmu samar-samar kuikuti...."

"Terus melangkah melupakanmu, lelah hati perhatikan sikapmu.."

"Bukalah-bukalah semangat baru.. bukalah semangat baru..!!!!"

....dan ketika aku terlalu sibuk dengan semua urusan perkuliahan, serta seringkali stres yang menghantui hari-hari kelamku. Hingga aku baru menyadari betapa aku telah melupakan September yang seharusnya indah penuh warna....

Maaf, maaf..
Beribu-ribu maaf untukmu Septemberku,
Tidak seharusnya aku membiarkanmu kosong tanpa jejak langkahku, walaupun itu pahit..

"Mungkinkah kita kan slalu bersama walau terbentang jarak antara kita..."

Benar sekali, aku tak yakin engkau mau memaafkan daku yang telah menyia-nyiakanmu? :(

Tuhan, jikalau Engkau mendengar jeritanku ini, maka sejak itulah aku lantunkan permohonan maaf untuk bulan SeptemberMu yang cantik itu, izinkan aku berjumpa dengannya disaat aku terlalu siap untuk membuatnya bahagia.

Aku janji, jika Engkau sudi memberikanku waktu untuk bercengkrama dengannya maka akan kuutarakan segala rasa yang tengah terpendam dalam dada setelah sekian lama terkubur oleh kesibukan yang melesat jauh membawaku pergi tanpamu.

Tuhan, sejak aku panjatkan doa ini maka sejak itulah aku benar-benar merasa kehilangan sebagian dari kuasaMu. Takkan berartinya hidup ini jika satu diantara duabelas bulanMu tidak menampakkan wajah berbalut senyumnya..

Tuhan, untuk kesekian kalinya air mata ini berderai tanpa batas di hadapanMu..
Mencoba menggenggam setiap kata yang terucapkan oleh kedua bibir ini, melantunkan sepucuk doa berharap satu persatu harapan itu tersampaikan kepadaMu, sehingga dengan mudah Engkau kabulkan dan aku menikmatinya..

Tuhan, saat ini aku sendiri tanpa SeptemberMu,.
Aku terlalu lelah untuk terus menorehkan kata-kata kemudian merangkainya menjadi barisan doaku untukMu,.
Aku mulai merasa lelah, sangat lelah dan ingin segera menutup hari rabuku, dan aku baru menyadari bahwa ini sudah hari kamis, dan kamis pun adalah milikMu.. Subhanallah, aku belum beristirahat sedangkan aku belum puas menengadah di hadapanmu ya Allah..

Kumohon, biarkan aku merindukan September serta bulan-bulan suciMu ya Allah..
serta izinkan aku merebahkan tubuh ini menuju hari esok yang lebih indah, Amiin..